MyRepublic Bidik Pasar Korporasi dengan Layanan MySDN Cloud VPN

April 15, 2016

Penyedia layanan internet yang berada di bawah SinarMas Group, MyRepublic melirik potensi pasar korporasi dengan menghadirkan MySDN Cloud VPN di Indonesia. MyRepublic mengklaim bahwa MySDN Cloud VPN hadir sebagai layanan ingin membantu perusahaan besar dalam mengembangkan cabang perusahaan mereka lebih jauh lewat pemanfaatan virtualisasi.

Generasi terbaru dari layanan asal perusahaan Singapura ini dibangun oleh Nuage Networks dari Virtualized Network Services (VNS) milik Nokia. MySDN Cloud VPN juga mengedepankan poin untuk mempermudah infrastruktur jaringan yang kompleks, memberikan para IT manager gambaran secara holistis pada jaringan mereka dengan perangkat self-service yang dapat dikontrol penuh.

Klaim memudahkan perluasan kantor cabang

Berbeda dengan layanan internet untuk korporat pada umumnya, MySDN Cloud VPN menekankan teknologi virtualisasi yang sering disebut SDN (Sofware-Defined Network). Sekadar informasi, SDN memungkinkan perusahaan memberikan konfigurasi yang sama antara kantor pusat dan kantor cabangnya.

"MySDN Cloud VPN telah terbukti mampu meningkatkan efisiensi para pelaku usaha. Perusahaan kini dapat mengkoneksikan kantornya dalam hitungan hari, dimana sebelumnya proses ini tidak mungkin dilakukan. Dengan MySDN Cloud VPN sangat mudah untuk memperluas bisnis kapanpun dan dimanapun tanpa hambatan," ujar CEO MyRepublic Malcolm Rodrigues.

Biasanya, kantor cabang harus menggunakan infrastruktur dan konfigurasi sistem yang berbeda, sehingga memerlukan waktu ketika melakukan pengaturan selanjutnya berdasarkan instruksi kantor pusat. Konfigurasi yang sama memungkinkan kantor pusat memberikan perintah langsung ke sistem di kantor cabang.

"MySDN Cloud VPN akan memudahkan para pelanggan MyRepublic untuk menghubungkan cabang-cabang yang mereka miliki di berbagai daerah dengan fitur on-demand control, fleksibilitas, serta keamanan data yang mereka butuhkan selama ini," kata CEO & Founder Nuage Network, Sunil Khandekar.

entunya, MyRepublic juga mengklaim bahwa SDN juga bisa menghemat biaya perawatan sistem perusahaan. “Selama ini perusahaan sulit terhubung dengan perusahaan cabang mereka. Setiap kantor cabang memiliki sistem dan infrastruktur yang disesuaikan dengan wilayahnya,” tambah Product Enterprise Manager MyRepublic, Roy Arifin.

Terkait dengan pengguna, sayangnya pihak MyRepublic enggan memberi data pasti. Namun dengan banyaknya perumahan yang telah digarap oleh SinarMas Group, pengguna aktif MyRepublic mayoritas berasal dari penghuni perumahan tersebut yang tersebar di Jabodetabek.

Persiapan menuju IPO

Beberapa waktu lalu, MyRepublic Singapura mengumumkan Chief Financial Officer (CFO) terbarunya Lavinia Koh. Sebelumnya ia memegang posisi kepala departemen keuangan di Vodafone Group Enterprise.

Dengan pengalaman Lavinia di dunia telekomunikasi selama 20 tahun, MyRepublic pede dapat membawa perusahaan siap menuju IPO yang ditargetkan terjadi dalam tiga tahun mendatang. Selain itu, MyRepublic dalam waktu dekat juga akan melakukan ekspansi jaringan di Australia.

Penyedia layanan internet broadband yang menyasar korporasi antara lain adalah Infinet dari XL Axiata dan Instant Office dari Indosat Ooredoo.

Sumber : Techinasia.com